Minggu, 29 Januari 2012

penangkaran kupu kupu

Penangkaran Kupu - Kupu di Kepulauan Seribu
Pengembangan Wisata Pendidikan dan Konservasi Laut di Pulau Permukiman, utamanya di Pulau Pramuka dan sekitarnya, dan atau Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, bermula dari rasa prihatin terhadap ketidakberkembangan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan kepariwisataan yang sangat besar oleh masyarakat, tetapi justru kerusakan sumberdaya kelautan dan keeksklusifan pariwisata bahari yang kemanfaatannya sangat kurang dirasakan oleh masyarakat.
Rasa keprihatinan tersebut, diaktualisasikan dengan coba-coba membangun obyek wisata bahari di Pulau Pemukiman, dengan maksud mendekatkan potensi perputaran ekonomi dari resort wisata ke pulau permukiman masyarakat sekitarnya. Pada bulan Maret 2003, BTNKpS dengan bermodalkan kebersihan akomodasi, keramahan dan kekakuan pegawai dalam pelayanan dan pemanduan wisata, dan perubahan beberapa kegiatan konservasi menjadi obyek wisata pendidikan konservasi laut, SANGAT MENGAGETKAN bahwa ternyata WISATA PENDIDIKAN DAN KONSERVASI LAUT DI PULAU PRAMUKA sangat maju dan diminati dengan sangat pesat, baik oleh Wisatawan Resort Wisata maupun Wisata yang datang langsung ke Pulau Pramuka.

Dalam rangka meningkatkan obyek pendidikan di konservasi laut serta peningkatan peran serta masyarakat di Pulau Pemukiman terutama di Pulau Pramuka, pihak Taman Nasional Kepulauan Seribu berusaha menciptakan sesuatu yang baru dengan mengenalkan Kegiatan Penangkaran Kupu-kupu.
Penangkaran merupakan suatu kegiatan untuk mengembangbiakan jenis-jenis satwa liar dan tumbuhan alam yang bertujuan untuk memperbanyak populasinya dengan mempertahankan kemurnian jenisnya sehingga kelestarian dan keberadaannya di alam apat dipertahankan. Penangakaran kupu-kupu meliputi kegiatan pengadaan/pengumpulan bibit kupu-kupu, pembiakan/perkawinan/ penetasan telur, pembesaran larva, pemeliharaan pupa/kepompong serta pemulihan populasinya di alam.
Penangkaran kupu-kupu merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjaga kelestarian dan kemurnian jenisnya serta menghindari teramcamnya kelestarian beberapa jenis kupu-kupu dan wisata pendidikan.
Klasifikasi Kupu-Kupu Kupu-kupu termasuk ordo Lepidoptera dan kelas Insecta (serangga) yang permukaan sayapnya tertutup oleh sisik. Lepidoptera (lepis berarti sisik, pteron berarti sayap) dibedakan menjadi 2 (dua) golongan yaitu kupu-kupu (sub ordo Rhopalocera) sekitar 20.000 spesies dan ngengat (sub ordo Heterocera) sekitar 100.000 – 140.000 spesies.
Pembagian tersebut dilakukan berdasarkan ciri khas dari masing-masing sub ordo yaitu sebagai berikut : (1) Sayap kupu-kupu bergandengan pada tiap sisi, sedangkan sayap belakang ngengat mengikat sayap depan dengan bantuan duri atau pegangan. (2) Ujung antena kupu-kupu meluas sedangkan ngengat tidak. (3) Biasanya kupu-kupu terbang pada siang hari sedangkan ngengat pada malam hari. (4) Waktu istirakhat, sayap kupu-kupu berdiri tegak, sedangkan sayap ngengat tidak berdiri (Departemen Kehutanan, 1994).
Klasifikasi zoologis kupu-kupu menurut Symposium Royal Entomology Society (1984) dan Preston-Marham (1988) dalam Sihombing (1999) adalah sebagai berikut :

Struktur Morfologi Menurut Smart (1976) ciri spesifik dari kupu-kupu adalah badan terbagi menjadi tiga bagian yaitu, caput (kepala), thoraks (dada) dan abdomen (perut). Ada 3 (tiga) pasang tungkai (kaki) dan dua pasang sayap terdapat pada ruas dada, alat kelamin dan anus terdapat di ujung ruas perut. Tubuh kupu-kupu dilapisi oleh chitin ( eksoskeleton atau rangka luar) dan tersusun dalam cicin yang seragam atau segmen-segmen yang dipisahkan oleh membran fleksibel. Pada setiap bagian kupu-kupu (kepala, dada dan perut) tertutup lapisan lembut, berbulu halus dan berwarna menyolok/ menyala. Smart (1976) menyatakan ketiga bagian tubuh kupu-kupu tersebut memiliki struktur tersendiri dengan fungsi masing-masing bagian sebagai berikut :
•  Kepala (caput )
Kepala berbentuk kapsul bulat kecil yang mengemban alat makan dengan sensorik. Alat makan disebut probosis, sedangkan alat sensorik adalah sepasang antena yang biasanya menebal pada bagian ujungnya. Mata kupu-kupu berbentuk seperti belahan bola yang membengkak pada bagian atas kepala dan biasanya disebut mata majemuk.
•  Dada ( thoraks )
Dada merupakan bagian tengah tubuh kupu-kupu dan berfungsi sebagai penggerak, dimana kaki dan sayap menempel. Thoraks tersusun dari tiga segmen yang masing-masing segmen terdapat sepasang tungkai untuk berjalan dan berpegangan.Dua pasang sayap terdapat pada mezothoraks dan metathoraks (bagian kedua dan ketiga dari segmen dada). Pada beberapa jenis kupu-kupu sayap belakang mempunyai tornus (ekor).
•  Perut ( abdomen )
Abdomen merupakan bagian yang lunak dibandingkan kepala dan dada. Perut memiliki 10 (sepuluh) segmen namun hanya 7 (tujuh) atau 8 (delapan) yang mudah terlihat. Segmen ujung merupakan alat kelamin dari kupu-kupu, dimana pada jantan terdiri dari sepasang penjepit, sedangkan pada betina segmen tersebut berubah menjadi ovipositor (alat untuk meletakkan telur).
SIKLUS HIDUP KUPU-KUPU Umur kupu-kupu berkisar antara 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) minggu. Siklus hidupnya dimulai dari telur, kemudian menjadi larva (ulat). Selanjutnya, larva membentuk kepompong (pupa), baru akhirnya muncul sebagai kupu-kupu/ imago. Imago membutuhkan waktu 3 (tiga) hingga 4 (empat) jam untuk penyempurnaan warna dan pengeringan sayap sebelum siap untuk terbang mencari makan dan pasangan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar